Rangkuman Kisah Hidup Kartini: Pahlawan Emansipasi Wanita!

Oleh: Admin Web
01 July 2025
Rangkuman Kisah Hidup Kartini: Pahlawan Emansipasi Wanita!
Designed in Canva
Share to:

Kartini dikenal sebagai pahlawan wanita yang memiliki sosok pemberani.  Semasa hidupnya, Kartini terus memperjuangkan harkat dan martabat wanita agar bisa mendapatkan hak yang sama dengan kaum laki-laki. Kartini populer dan semakin dikenal karena jasanya memperjuangkan hak para wanita Indonesia yang sering kita sebut emansipasi wanita. 

Setiap tahun, kita sering memperingati hari ulang tahun kartini di tanggal 21 April untuk menjadi penghormatan atas apa yang sudah ia perjuangkan untuk para wanita Indonesia.

Namun apakah kita benar-benar mengenal siapa sosok Kartini itu?

Kebanyakan dari kita mengetahui sosok Kartini hanya sebatas pahlawan yang memperjuangkan emansipasi. Padahal sebenarnya ada banyak hal tentang kartini yang juga menarik untuk kita ketahui. 

Yuk kita simak kisah hidup Kartini!

 

Latar Belakang

Kartini lahir pada 21 April 1879. Ia memiliki sebelas saudara dan merupakan anak kelima juga putri tertua kedua. Kartini merupakan wanita berdarah Jawa dan seorang keturunan bangsawan di kala itu. Ia dilahirkan dalam keluarga terhormat yang secara tradisional menguasai sebagian besar wilayah timur laut Jawa Tengah. 

Kisah Raden Ajeng Kartini atau biasa disingkat R.A Kartini sangatlah terkenal di seluruh dunia, sejak surat pertama kali yang diterbitkan pada tahun 1911. Surat Kartini membuat dampak yang sangat besar bukan untuk Indonesia saja, tetapi juga negara lain yang saat itu tulisan-tulisan perempuan sangat terbatas dan susah ditemui. 

Di Indonesia, Kartini dikenal melalui salah satu tulisan dalam bukunya yaitu “Habis Gelap Terbitlah Terang”, yang merupakan sebuah buku dengan isi kumpulan surat yang ditulis Kartini. 

Kartini meninggal empat hari setelah melahirkan, yaitu pada 17 September 1904 di usia 25 tahun. Ia dimakamkan di Desa Bulu, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah. Setelah Kartini wafat, kemudian surat-surat yang ditulisnya diangkat menjadi sebuah buku oleh J.H. Abendanon.

 

Keluarga Kartini

Orang tua R.A Kartini merupakan keluarga bangsawan yang namanya termasyur di salah satu kota di Jawa. Ayah kartini bernama Raden Mas Adipati Ario Samingun Sosroningrat, yaitu seorang bupati Jepara yang menjabat pada tahun 1880-1905. Ibunya bernama Mas Ajeng Ngasirah, yang juga menjadi istri pertama tetapi tidak menjadi istri utama. 

Pada masa tersebut, ada sebuah peraturan kolonial yang mewajibkan seorang bupati haruslah memiliki istri keturunan bangsawan. Ibu Kartini bukanlah seorang bangsawan, sehingga ayah Kartini Raden Mas Adipati Ario Samingun Sosroningrat, melakukan pernikahan keduanya dengan seorang wanita keturunan bangsawan.

Kartini memiliki sebelas saudara, terdiri dari saudara kandung dan saudara tiri yang dihasilkan dari istri kedua ayahnya. Beberapa saudara Kartini yang mungkin sering kita dengar ialah: 

●     Raden Mas Sosroningrat 

●     P.A Sosrobusono

●     R.A Sulastri

●     Drs. R.M.P Sosrokartono

Saudara-saudara Kartini juga memiliki posisi penting pada pemerintahan di kala itu. Beberapa saudaranya diangkat menjadi bupati Pati, Kudus, Demak, Brebes, Jepara, dan Semarang, sehingga mendominasi wilayah utara tengah Jawa.

 

Pendidikan Kartini

Berbeda dengan anak-anak perempuan di kampungnya, Kartini mendapat kesempatan untuk menempuh pendidikan di sekolah yang bagus pada masa itu. Kartini menempuh pendidikan di Europese Lagere School (ELS) hingga usia 12 tahun. Selama bersekolah di ELS, Kartini belajar bahasa Belanda. Akibat bisa berbahasa Belanda, Kartini pun tetap meneruskan untuk belajar dan saling berkirim surat dengan temannya yang merupakan korespondensi dari Belanda. 

 

Pasangan Kartini

Kartini menikah dengan Raden Mas Ario Djojo Adiningrat pada 12 November 1903, yang juga seorang bangsawan dan berprofesi sebagai Bupati Rembang kala itu. Suami Kartini merupakan seorang duda yang berpendidikan Belanda dan memiliki enam orang anak hasil dari beberapa istri sebelumnya.

Kartini dikaruniai seorang anak laki-laki bernama Soesalit Djojoadhiningrat yang lahir pada tanggal 13 September 1904 dari hasil pernikahannya dengan Raden Mas Ario Djojo Adiningrat. 

 

Cita-cita Kartini

Cita-cita Kartini adalah perempuan bisa memiliki kesempatan yang sama dengan laki-laki untuk menempuh pendidikan serta bebas mengembangkan diri tanpa takut kungkungan tradisi. Cita-cita ini memiliki tujuan untuk memajukan pendidikan perempuan. Kartini ingin perempuan juga memiliki kesempatan yang sama dengan laki-laki untuk menuntut ilmu.

Perjuangan Kartini kala itu berdampak besar bagi kelangsungan hidup perempuan. Bisa kita lihat hasilnya sekarang, perempuan mendapatkan kesempatan yang sama dengan laki-laki untuk belajar dan menempuh pendidikan setinggi-tingginya.

Kehidupan seorang Kartini sangatlah menarik bukan?

Maju terus wanita Indonesia!

 

Related News

All News