DIPLOMASI SANG HIU KENCANA: Sang Hiu Kencana sebagai Aktor Naval Diplomacy (Full Color)
DIPLOMASI SANG HIU KENCANA: Sang Hiu Kencana sebagai Aktor Naval Diplomacy (Full Color)
Laksamana TNI Dr. Muhammad Ali
Tugas diplomasi untuk menjaga kepentingan dan kedaulatan negeri bukan hanya berada di pundak para diplomat. Siapa pun, setiap elemen bangsa, bisa melakÂsanakan pekerjaan mulia tersebut, termasuk para anggota TNI AL. Tugas itu menuntut keulÂetan untuk belajar tiada henti seperti yang dicontohkan oleh Kasal Laksamana TNI Dr. Muhammad Ali yang saya kenal sejak beliau Perwira Menengah.
Buku “Diplomasi Sang Hiu Kencana� mengisahkan bagaimana model diplomasi yang unik dilaksanakan oleh pak Muhammad Ali dalam perjalanan tugasnya. Sebuah kisah diplomasi yang dilakukan melalui lorong gelap with no light at the end of the tunnel. Semoga buku ini dapat memberi inspirasi dan motivasi kepada pembaca.
Prof. Dr. Boediono
Wakil Presiden RI ke-11, 2009-2014
Laksamana TNI Dr. Muhammad Ali memimpin sebagai Kasal pada masa yang sepertinya tenang dan damai, tetapi sebenarnya di bawah permukaan justru penuh pergolakan dan rawan konflik, seperti sengketa di perbatasan Laut China Selatan (LCS). Saya salut karena gaya kepemimpinan diplomasi beliau: low profile. Serupa dengan hiu, ia bergerak elegan, senyap dan menajamkan indranya untuk selalu waspada. Ketika berhadapan dengan ancaman, responnya tegas dan trengginas. Penugasan di kapal selam menempanya untuk tenang, fokus untuk memahami situasi, mencari solusi dan mengomunikasikannya ke para pemimpin lainnya dengan gamblang. Pendekatan ke masyarakat luwes dan tidak berjarak dengan personelnya dan berorientasi pada problem solving. Sosok ini juga konsisten menerapkan command and control dalam leadership-nya dengan tetap menghargai hubungan vertikal dan horizontal tanpa mengesampingkan ikatan personal. Karakter itulah yang melekat pada Laksamana TNI Dr. Muhammad Ali sebagai Sang Hiu Kencana pada saat menjalankan tugas diplomasi.
Dr. H. Bambang Soesatyo, S.E., S.H., M.B.A.
Ketua MPR RI, Warga Kehormatan Korps Hiu Kencana
TMT 300718 KRI Ardadedali-404, Lokasi di Laut Jawa
Kebijakan luar negeri dan pertahanan layaknya sebuah double helix, yang prinsip dan pelaksanaannya saling berkaitan dan memperkuat. Hal ini kian penting di tengah dinamika global yang semakin multipolar, terutama di wilayah Indo-Pasifik di mana Indonesia berada.
Indonesia melalui keketuaannya di ASEAN pada tahun 2023 terus berupaya agar kawasan Indo-Pasifik tidak menjadi ajang rivalitas, dengan menjadikan paradigma kolaborasi, inklusivitas dan penghormatan terhadap hukum internasional sebagai de facto norm dalam pengembangan arsitektur kawasan. Oleh karenanya, implementasi konkret ASEAN Outlook on the Indo-Pacific sebagai inisiasi trust building Indonesia di kawasan membutuhkan sinergi whole of government approach, termasuk insan-insan pertahanan.
Dalam kaitan ini, Naval Diplomacy yang dilakukan TNI AL, termasuk di bawah kepemimpinan KASAL Laksamana TNI Dr. Muhammad Ali menjadi bagian instrumental dalam mewujudkan stabilitas di kawasan. Implementasi upaya Seaman Brotherhood dan Submarine Brotherhood yang menjadi pembahasan dalam buku ini menjadi hal yang krusial untuk dicermati serta diteladani dalam pelaksanaan diplomasi pertahanan Indonesia ke depan. Melalui kepiawaiannya dalam melakukan Naval Diplomacy, KASAL Muhammad Ali telah berhasil menjadikan perairan Indonesia tidak hanya sebagai subjek wilayah pertahanan, namun juga aset diplomasi.
Saya menyambut baik penerbitan buku “Diplomasi Sang Hiu Kencana� oleh Bapak KASAL Muhammad Ali. Saya harap buku ini dapat menjadi aset Indonesia dalam meningkatkan pemahaman serta upaya diplomasi pertahanan ke depan.
Retno Lestari Priansari Marsudi
Menteri Luar Negeri RI, Warga Kehormatan Korps Hiu Kencana
TMT No. 100118 KRI Nagapasa-403, Lokasi di Laut Bali
Penulis: Laksamana TNI Dr. Muhammad Ali
ISBN cetak: 9786230057823
SKU: 724060275
Tanggal Terbit: 24 April 2024
Harga: Rp120.000 (harga dapat berubah sewaktu-waktu)
Buku ini bercerita mengenai kiprah Laksamana TNI Dr. Muhammad Ali dalam melakukan naval diplomacy. Melalui buku ini kita bisa mendapat sumber informasi dan gambaran mengenai diplomasi kemaritiman dalam lingkup bilateral ataupun multilateral.